Rabu, 06 November 2013

MAKALAH GAYA BAHASA KOMUNIKASI

MAKALAH
GAYA BAHASA KOMUNIKASI

 

 

DISUSUN OLEH  :

1.      PRIMA P. MAMUASA (20130120028)
2.      NANDA HERWANDA (20130120037)
3.      IBNU FAISHAL (20130120043)
4.      ABUDHIYA HARITS (20130120004)
5.      ADYTYA WIRAWAN P. (20130120034)
6.      BIMASAKTI M. (20130120044)
    


KELOMPOK 4


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH YOGYAKARTA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa terdapat banyak ragam gaya bahasa komunikasi di Indonesia.  Setiap penjuru nusantara memiliki gaya bahasa komunikasi dengan ciri khas tersendiri. Hal ini terjadi karena bahasa daerah turut mempengaruhi perkembangan Bahasa Indonesia.
Keberagaman gaya bahasa komunikasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia akan tetapi terjadi secara global. Sebagai contoh bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional memiliki banyak gaya. Misalnya, United Kingdom style, United States style, Australian style dan lain-lain.

B.     TUJUAN
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan
2.      Untuk menambah wawasan tentang ragam gaya bahasa komunikasi
3.      Untuk memahami gaya bahasa komunikasi yang baik dan benar.

C.     MANFAAT
1.      Mengetahui beberapa gaya bahasa komunikasi
2.      Dapat menjelaskan beberapa bahasa komunikasi
3.      Agar memahami gaya bahasa yang benar dan yang salah.






BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A.    Pengertian Gaya Bahasa
Gaya atau khususnya gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style. Kata style diturunkan dari kata Latin stiliis, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan alat ini akan mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan tadi.
Kelak pada waktu penekanan dititikberatkan pada keahlian untuk menulis indah, maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau mempergunakan kata-kata secara indah.
Bila kita melihat gaya secara umum, kita dapat mengatakan bahwa gaya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui bahasa, tingkah laku, berpakaian, dan sebagainya. Dengan menerima pengertian ini, maka kita dapat mengatakan, “Cara berpakaiannya menarik perhatian orang banyak”, “Cara menulisnya lain daripada kebanyakan orang”, “Cara jalannya lain dan yang lain”, yang memang sama artinya dengan “gaya berpakaian”, “gaya menulis” dan “gaya berjalan”. Dilihat dan segi bahasa, gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa. Gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya; semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian diberikan padanya.



B.     DASAR TEORI
Walaupun kata style berasal dan bahasa Latin, orang Yunani sudah mengembangkan sendiri teori-teori mengeenai style itu. Ada dua aliran yang terkenal, yaitu:
1.    Aliran Platonik: menganggap style sebagai kualitas suatu ungkapan; menurut mereka ada ungkapan yang memiliki style, ada juga yang tidak memiliki style.
2.    Aliran Aristoteles: menganggap bahwa gaya adalah suatu kualitas yang berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan, yang ada dalam tiap ungkapan.
Dengan demikian, aliran Plato mengatakan bahwa ada karya yang memiliki gaya dan ada karya yang sama sekali tidak memiliki gaya.
Sebaliknya, aliran Aristoteles mengatakan bahwa semua karya memiliki gaya, tetapi ada karya yang memiliki gaya yang tinggi ada yang rendah, ada karya yang memiliki gaya yang kuat ada yang lemah, ada yang memiliki gaya yang baik ada yang memiliki gaya yang jelek.



C.     PEMBAHASAN

Apa saja indikator untuk membedakan suatu gaya bahasa yang baik dan gaya bahasa yang buruk? Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung unsur-unsur berikut: kejujuran, sopan-santun, dan mudah dimengerti.
Kejujuran dalam bahasa berarti kita mengikuti aturan-aturan, kaidah-kaidah yang baik dan benar dalam berbahasa. Pemakaian kata-kata yang kabur dan tak terarah, serta penggunaan kalimat yang berbelit-belit, adalah jalan untuk mengundang ketidakjujuran. Pembicara atau penulis tidak menyampaikan isi pikirannya secara terus terang, ia seolah-olah menyembunyikan pikirannya itu di balik rangkaian kata-kata yang kabur dan jaringan kalimat yang berbelit-belit tidak menentu. Ia hanya mengelabui pendengar atau pembaca dengan mempergunakan kata-kata yang tidak jelas hanya agar bisa tampak lebih intelek atau lebih dalam pengetahuannya.
Sopan-santun disini adalah menghormati orang yang diajak bicara, khususnya pendengar atau pembaca. Rasa hormat tidak berarti memberikan penghargaan melalui kata-kata, atau mempergunakan kata-kata yang manis sesuai dengan basa-basi dalam pergaulan masyarakat beradab. Rasa hormat dalam gaya bahasa dimanifestasikan melalui kejelasan dan kesingkatan. Menyampaikan sesuatu secara jelas berarti tidak membuat pendengar memeras keringat untuk mencari tahu apa yang ditulis atau dikatakan. Di samping itu, pendengar tidak perlu membuang-buang waktu untuk mendengar atau membaca sesuatu secara panjang lebar, kalau hal itu bisa diungkapkan dalam beherapa rangkaian kata.


Bahasa harus mudah dan dapat dimengerti oleh semua orang karena dalam aspek pelafalan kalimat tidak semua orang mengerti apa yang kita bicarakan baik itu disengaja atau tidak disengaja, seperti yang sedang terjadi sekarang ini misalnya perkataan dari Vicky Prasetyo. Beberapa kata berikut yang sering diucapkan Vicky membuat terkenal yakni kontroversi hati, konspirasi kemakmuran, kudeta, labil ekonomi dan lain sebagainya. Banyak sekali orang-orang seperti Vicky ini yang mewakili banyak orang seperti artis, politisi, dan anak muda zaman sekarang yang masih labil mencari jati diri mereka. Kadang mereka tidak memahami apa yang mereka bicarakan, apalagi orang yang mendengarkan. Hanya satu tujuan yang mereka tunjukan yaitu “modern”.








BAB III
PENUTUP
A.       SIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa ternyata banyak ragam gaya bahasa komunikasi yang ada di dunia maupun di Indonesia. Sebuah gaya bahasa yang baik harus mengandung unsur-unsur kejujuran, sopan-santun, dan mudah dimengerti. Gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya; semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian diberikan padanya.

B.     SARAN
1.      Sebaiknya kita memperhatikan gaya bahasa yang baik dan benar agar meningkatkan kemampuan berbahasa dan penilaian orang terhadap kepribadian kita baik.
2.      Demi kesumpurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat menbangun kearah kebaikan demi kelancara dan kesumpurnaan penulisan ini





DAFTAR PUSTAKA


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menu

Recent Post